PEMBUATAN SILASE BATANG JAGUNG
Oleh:
Khairun Amri,S.Pt
(Disampaikan dalam pelatihan pembuatan silase batang jagung
di Kelompok Tani padang Cubadak Indah Selasa 25 Juli 2017)
PENDAHULUAN
Hambatan utama petani ternak khususnya dalam peningkatan populasi ternak yaitu terbatasnya pakan. Pakan merupakan salah satu faktor pembatas dalam pengembangan ternak. Perluasan areal untuk penanaman rumput sebagai pakan ruminansia sangat sulit, karena alih fungsi lahan yang sangat tinggi.
Ketersediaan lahan sebagai sumber pakan ternak semakin berkurang akibat digunakan lahan terbuka untuk perumahan dan kecendrungan dari petani untuk menanam lahan dengan tanaman pertanian yang dapat bermanfaat langsung untuk kebutuhan manusia.
Mengingat sempitnya lahan penggembalaan, Maka pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif adalah salah satu solusi untuk menanggulagi kekurangan pakan ternak ruminansia. Dengan diversifikasi pemanfaatan produk samping yang sering dianggap sebagai limbah dari limbah pertanian dan perkebunan menjadi pakan dapat mendorong perkembangan agribisnis ternak ruminansia secara integratif dalam suatu sistem produksi terpadu dengan pola pertanian dan perkebunan melalui daur ulang biomas yang ramah lingkungan atau dikenal “zero waste production system”.
Beberapa contoh dari limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan ternak diantaranya jerami padi, jerami jagung, jeramai kacang tanah dan jerami kedelai. Namun yang dibahas kali ini adalah limbah pertanian berupa limbah jagung yang diolah menjadi silase.
Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang mempunyai peran yang strategis dan berpeluang untuk dikembangkan karena perannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah berasHampir semua bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan Batang dan daun tanaman yang masih muda dapat digunakan sebagai pakan ternak, tanaman yang telah dipanen dapat digunakan untuk pembuatan pakan atau pupuk organik.
Limbah jagung yang dapat dibuat silase adalah seluruh tanaman termasuk buah mudanya atau buah yang hampir matang atau limbah yang berupa tanaman jagung setelah buah dipanen dan kulit jagung. Tanaman jagung yang tersisa dari panen jagung masih cukup tinggi kadar airnya. Untuk pembuatan silase, dibutuhkan kadar air sekitar 60%. Limbah dipotong menjadi potongan-potongan kecil lalu dimasukkan sambil dipadatkan sepadat mungkin ke dalam kantong-kantong plastik kedap udara atau dalam silo-silo yang berbentuk bunker .
Bila dalam proses pembuatan silase suasana kedap udara tidak 100% maka bagian permukaan silase sering terkontaminasi dan ditumbuhi oleh bakteri lain yang merugikan seperti bakteri Clostridium tyrobutyricum yang mampu mengubah asam laktat menjadi asam butirat.
Tujuan pengawetan bahan pakan dalam bentuk segar ini yang disebut silase adalah ketika ketersediaannya berlimpah atau pada saat melebihi kebutuhan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan penyimpanan bentuk segar ini, maka kualitas gizinya tidak menurun secara dratis ketika digunakan 2 – 6 bulan kemudian.
ALAT :
1. Alat pemotong/Chopper
2.Silo (tempat untuk memproses silase)
3.Jika tidak menggunakan alat silo cukup menggunakan terpal atau plastic karung
BAHAN :
1.Batang jagung 1 ton
2.Dedak padi 10 kg
3.Molases 10-20ltr/ gula 4 kg
4.Urea 2,5 kg
CARA PEMBUATAN SILASE
Bahan silase di potong-potong dengan ukuran sekitar 5 cm, campur dengan dedak padi.
Urea dilarutkan dalam molases atau larutan gula ±10 ltr. larutan disiram pada bahan diatas secara merata kemudian masukkan adonan yang sudah tercampur secara merata ke dalam silo/kantung plastik/terpal. Dengan syarat ditutup rapat dan tidak boleh ada lubang udara.
Proses silase berlangsung sekitar 21 hari. hasil yang baik, ditandai dengan tidak adanya jamur dan baunya harum agak asam, maka penyimpanan dapat dteruskan sampai saat dibutuhkan.
Komentar
Posting Komentar