UJI COBA PEMBERIAN NUTRISI HAYATI PADA PADI SAWAH DI POKTAN SUNGAI TALANG KELURAHAN PADANG TANGAH PAYOBADA

 

 


 Oleh:

Mentari Fitmaeni

(Mahasiswa Magang Dari Fakultas Pertanian Univ.Andalas)

 

 Kegiatan dilakukan pada hari senin tanggal 5 Juli 2021 pada pukul 09.00 WIB, bertempat di kelurahan Payobada. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan oleh beberapa penyuluh BPP beserta koordinator BPP di Payakumbuh Timur dan mahasiswa magang dari Universitas Andalas. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pengkajian nutrisi hayati di sawah uji coba yang beertempat di kelurahan Payobada. Uji coba penggunaan nutrisi hayati ini dilakukan oleh salah seorang anggota kelompok tani yang bernama pak Afrizal. Beliau mengatakan pemberian nutrisi hayati pada sawah sudah di lakukan dengan baik, dengan menjalani prosedur yang ada. Sawah yang di jadikan untuk pengkajian nutrisi hayati ini seluas 3000 m2 atau 0,3 hektar, dengan menggunakan varietas kuriak kusuik. Penanaman padi ini dilakukan pada tanggal 26 mei 2021. Pada lahan 0,3 hektar menggunakan 9 liter nutrisi hayati dengan beberapa kali penyemprotan. Untuk pengerjaan padi ini diawali dengan merendam benih menggunakan nutrisi hayati selama 3 jam, dengan perbandingan 1 liter nutrisi : 80 air, setelah itu baru benih bisa disemai. Setelah semaian mencapai umur 15-18 hari, baru benih padi ditanam. 1 HST padi di semprot dengan menggunakan nutrisi hayati dengan perbandingan 3 : 80, pemberian nutrisi hayati ini dilakukan dengan menggunakan cara sistem kocor. Setelah umur 15-25 HST padi disemprot lagi dengan perbandingan nutrisi hayati 3 liter  : 80 air. Saat pengecekan, padi yang ditanam sudah berumur 40 hari. Dan penyemprotan ke 3 dilakukan pada saat padi sudah memasuki proses primodia


            Padi yang ditanam untuk pengujian nutrisi hayati ini dilaporkan petani, diserang oleh hama kepinding tanah, dengan ditemukan nya 2-3 kepinding tanah dalam satu rumpun batang padi, dan masih dikatakan dalam ambang batas aman, dan bisa dikatakan belum  berbahaya dan mengancam proses produksi padi, karena untuk serangan hama kepinding tanah ini memiliki peran yang besar terhadap produksi padi apabila serangan nya melebihi 5 ekor dalam satu rumpun batang padi. 


            Diharapkan nanti nya pengkajian nutrisi hayati pada padi ini dapat berjalan baik dan menghasilkan produksi padi yang lebih berkualitas. Tentunya penggunaan nutrisi hayati ini bisa menjadi salah satu alternatif penggunaan pupuk yang ramah lingkungan dan menghindari penggunaan pupuk pestisida. 


 

Komentar